Maman Wijaya (MW)

My Opinions and Ideas

Maman Wijaya (MW) Pembelajaran,Pendidikan Mengapa Daya Jelajah Virus Corona itu Sangat Luas dan Cepat Sekali?

Mengapa Daya Jelajah Virus Corona itu Sangat Luas dan Cepat Sekali?



(mamanwijaya.com). @mamanwjy

Ukuran virus itu sangat kecil, hanya sekitar 20 nanometer. Sulit dibayangkan dia sekecil apa. Harus ada pembanding. Katanya, dia itu lebih kecil dari Ribosom. Tapi Ribosom juga sangat kecil. Jadi masih sulit membayangkannya.

Untuk melihatnya, mikroskop yang biasa-biasa saja tidak bisa membantu juga. Yang bisa adalah mikroskop elektron. Namun mikroskop elektron itu masih langka dan sulit dicari. Kalaupun ada dan bisa dilakukan, akan memakan waktu lama. Lagian, hasilnya belum tentu akan kebayang juga.

Jadi, sementara, kita tetap harus bisa membayangkannya agar kita betul-betul paham. Soalnya, ini menyangkut masalah kesadaran ukuran skala (sense of scale) yang merupakan bagian dari kecakapan generik yang diperlukan di abad ke-21.

Nah, daripada susah-susah cari alat, mending kita cari pembanding yang lebih kasat mata. Kita kan punya akal. Tuhan memberi kita akal agar digunakan.

Kita bayangkan ada setetes cairan dengan diameter 2 milimeter — saya kira 2 milimeter bisa terbayang, karena ukuran sebesar itu kasat mata, kira-kira sebesar biji jambu. Di tengah-tengah cairan tersebut, misalnya, ada satu virus yang ukurannya 2 nanometer.

Untuk memudahkan pemahaman, pertama-tama virus yang ukurannya 2 nanometer itu kita perbesar sampai menjadi 2 milimeter (sebesar biji jambu itu) – agar bisa kasat mata. Itu artinya, ukuran virus diperbesar 100.000 kali. 

Ukuran diameter tetesan cairan juga otomatis akan sama-sama diperbesar sebanyak 100.000 kali, sehingga yang tadinya berdiameter 2 milimeter menjadi 200.000 milimeter, atau, 200 meter. Diameter seukuran itu sama dengan ukuran 4 lapangan sepak bola yang disusun 2×2, dan virus tadi berada di tengahnya dengan ukuran sebesar biji jambu.

Terbayang kan sekarang betapa kecilnya virus itu? Selain ukurannya yang kecil, virus juga tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi. Virus bukan sel, sebab tidak memiliki sitoplasma, dinding sel, atau organ sel lainnya. Dia hanya punya semacam ekor yang kecil (yang tentu ekor tersebut ukurannya lebih kecil lagi daripada virusnya sendiri yang sudah kecil itu) sebagai alat kontak untuk “mengaitkan” dirinya pada sel organisme yang diserangnya.

Jadi, karena minim peralatan, virus itu praktis tidak bisa ke mana-mana. Wong dia tidak punya apa-apa. Tidak punya kaki, apalagi sayap. Tanpa bantuan pihak lain, dia akan tetap tinggal di tempat. Pemahaman ini penting bagi kita untuk antisipasi pencegahan dari penyebaran virus.

Virus Corona (Coronavirus 2019-nConV1)
(https://www.turbosquid.com/3d-models/3d-model-2019-ncov-coronavirus-virus-1502192)

Virus, atau bakteri, atau penyakit yang nempel di lalat, penyebarannya tergantung pada kemampuan jelajah lalat. Sejauh-jauhnya lalat terbang, dalam sehari mungkin, ya, kira-kira, 2 km. Lalu ketemu lalat lain dan ketularan penyakitnya. Lalat kedua yang sudah tertular itu kemudian terbang lagi, dan seterusnya. Umpama dari pulau Jawa ke pulau Sumatra, penyebarannya mungkin perlu waktu berbulan-bulan. Itu pun kalau kebetulan lalatnya mendapatkan tumpangan gratis kapal ferry.

Tapi, ko, virus corona mudah sekali menyebar dan sangat cepat ke seluruh dunia? 

            Lah, virus corona itu “tumpangan”-nya manusia yang daya jangkaunya luar biasa. Hari ini seseorang ada di Bandung, besok dia sudah bisa berada di Eropa. Lusa-nya bisa ke Amerika Latin. Bagaimana itu barang tidak cepat menyebar bila demikian adanya. 

Apakah hanya virus corona yang “nempel” di orang? Tidak juga, bro. Banyak sekali jenis virus berikut “teman-teman”-nya yang nempel dan dibawa orang ke mana-mana. Tapi siapa juga yang mau nge-list nama-nama virus yang dibawanya. Bahwa yang disebut-sebut itu hanya virus corona, ya, karena dia sedang beken saja dan agak bandel. Tapi, lagi-lagi, kita punya akal. Kita pasti bisa menaklukan mahluk kecil tersebut. (mamanwijaya.com, 13032020).

.

.

Bagi teman-teman yang mempunyai tulisan atau karya yang bisa bermanfaat buat para pembaca dan ingin dipublikasikan di website ini, bahan bisa kirim ke email: mamanwjy@gmail.com. Terima kasih.

8 thoughts on “Mengapa Daya Jelajah Virus Corona itu Sangat Luas dan Cepat Sekali?”

  1. majapahit says:

    Pinter

    1. Maman Wijaya says:

      Yang ngajariya sapa dulu

      1. majapahit says:

        Itu udah di’sapa’

  2. majapahit says:

    Itu udah di’sapa’.

  3. erly ismaoen says:

    lebih-2 lagi anehnya mahluk sekecil itu koq bisa hidup? kasihannya dianggap musuh oleh manusia, bgm ya?

    1. Maman Wijaya says:

      Iya, betel. Sip. Nuhun. Itulah rahasia alam yang harus kita cari tau terus jawabannya.

  4. Rastani says:

    Tulisan yg bagus, kang Maman.
    Kapan bisa main ke Indramayu?

    1. Maman Wijaya says:

      Sap. hanupis. Ke Indramayu inset Alloh kapayun akan sengaja ya, hang Rastani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TopBack to Top