Maman Wijaya (MW)

My Opinions and Ideas

Maman Wijaya (MW) Pembelajaran,Pendidikan PEREMPUAN DAN PERMASALAHANNYA

PEREMPUAN DAN PERMASALAHANNYA



mamanwijaya.com, @mamanwjy

.

Kemarin-kemarin saya menulis tentang fisika dan beberapa hal lainnya. Kali ini saya menulis tentang perempuan. Ya, dalam rangka Merdeka Menulis aja.

Baik secara fisik maupun kodratnya, perempuan berbeda dari laki-laki. Akan tetapi perbedaan tersebut bukan berarti bahwa hak hidup perempuan di muka bumi ini tidak sama dengan laki-laki. Umumnya perbedaan yang terjadi semata-mata karena urusan kepentingan yang tidak mencapai kata sepakat atau karena adanya perbedaan sudut pandang di antara keduanya.

Munculnya gerakan emansipasi merupakan salah satu contoh adanya perbedaan sudut pandang (Hsselbein, at.al., 2000:71). Banyak dari kalangan perempuan melalui berbagai cara untuk menyampaikan agar Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 itu “diamandemen”. Diantaranya yang diusulkan oleh mereka adalah, pertama, untuk pasal 31 ayat 1, penggunaan kata “seimbang” dalam menjelaskan hak dan kedudukan antara suami dan istri agar diganti dengan kata “sama/sejajar/setara”. 

Kedua, untuk pasal 34 ayat 1-3, pembagian dan pembakuan peran perempuan/istri sebagai ibu rumah tangga, sementara suami/laki-laki sebagai kepala rumah tangga, agar dihilangkan. Pasal-pasal tersebut menurut mereka selain dianggap merendahkan kedudukan perempuan, juga dianggap sebagai proses domestikasi peran perempuan.

Terlepas dari soal ‘usul-mengusul’ tersebut, kita sering mendengar atau melihat bahwa banyak peristiwa yang menunjukkan adanya ketidak-adilan bagi perempuan. Sebagai contoh, lokasisasi Wanita Tuna Susila (WTS), penyiksaan terhadap TKW (Tenaga Kerja Wanita), atau terjadinya pemerkosaan secara beramai-ramai. Keadaan tersebut tentu amat memprihatinkan. Perlu penanganan serius dari berbagai kalangan untuk mengatasinya, terutama dari kalangan perempuan itu sendiri.

Permasalahannya adalah bagaimana perempuan mengatasi masalahnya sendiri. Mula-mula perempuan harus mampu mengenali karakteristiknya dan sifat-sifatnya berdasarkan pengelompokan. Selanjutnya, perempuan juga harus memahami permasalahannya dan merencanakan bagaimana meningkatkan kualitasnya.

Klasifikasi Perempuan

Perempuan dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristik dan sifat-sifatnya. Pengelompokkan tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Berdasarkan umur: bayi perempuan, anak perempuan, remaja putri, ibu-ibu, dan manula perempuan.
  2. Berdasarkan Kenormalan: perempuan normal dan perempuan tidak normal.
  3. Berdasarkan profesi: wanita karir, ibu rumah tangga, atau campuran antara wanita karir dan ibu rumah tangga.
  4. Berdasarkan kesusilaan: wanita tuna susila dan wanita susila.
  5. Berdasarkan kecantikan: wanita cantik dan wanita tidak cantik.
  6. Berdasarkan kesehatannya: wanita sehat dan wanita tidak sehat.
  7. Berdasarkan temperamennya: wanita tomboy dan wanita feminin.

.

Permasalahan Perempuan

Permasalahan yang dihadapi oleh perempuan dapat lebih mudah diidentifikasi berdasarkan klasifikasi perempuan yang telah disebutkan di atas. Permasalahan yang dimaksud adalah yang berhubungan langsung dengan situasi dan kondisi dirinya baik secara fisik maupun psikis. Dalam hal ini permasalahan timbul akibat adanya ketidak-sesuaian antara kenyataan dengan apa yang diharapkan. Misalnya sebagai berikut.

.

Berdasarkan umur

  • Bayi perempuan: bagaimana cara menindik telinga.
  • Anak perempuan: bagaimana cara membuatkan boneka
  • Remaja putri: bagaimana cara menghilangkan jerawat dan komedo.
  • Ibu-ibu: bagaimana cara mencegah suami menyeleweng
  • Manula perempuan: bagaimana cara menunda menopause atau bagaimana cara menghilangkan keriput.

.

Berdasarkan Kenormalan

  • Perempuan normal: bagaimana cara melahirkan dan menyusui atau bagaimana cara memulihkan kebugaran setelah melahirkan.
  • Perempuan tidak normal: bagaimana cara mengatur siklus menstruasi.

.

Berdasarkan Profesi

  • Wanita karir: bagaimana cara menjaga stamina.
  • Ibu rumah tangga: bagaimana cara mengatur menu makanan harian.
  • Campuran antara wanita karir dan ibu rumah tangga: bagaimana membedakan pelayanan kepada suami dan kepada bukan suami.

.

Berdasarkan Kesusilaan

  • Wanita tuna susila: bagaimana cara menghentikan perbuatan asusila.
  • Wanita susila: bagaimana cara berbusana yang menarik dipandang mata tetapi sopan.

.

Berdasarkan Kecantikan

  • Wanita cantik: bagaimana cara menjaga diri dari laki-laki hidung belang.
  • Wanita kurang cantik: bagaimana cara memikat lawan jenis atau bagaimana cara menghaluskan kulit.

.

Berdasarkan Kesehatan

  • Wanita sehat: bagaimana cara menjaga elastisitas dan kualitas organ vital atau bagaimana cara memperbesar organ tubuh tertentu.
  • Wanita tidak sehat: bagaimana menghilangkan keputihan.

.

Berdasarkan Temperamen

  • Wanita tomboy: bagaimana cara menghadapi calon mertua.
  • Wanita feminin: bagaimana menambah kepercayaan diri.

.

Peningkatan Kualitas Perempuan

Perempuan dapat meningkatkan kualitas kehidupannya dengan berbagai cara, bergantung kepada permasalahan yang dihadapinya dan tujuannya. Tahapannya berupa pengobatan, pemeliharaan, dan pemuliaan. Artinya upaya peningkatan tersebut tidak saja dapat dilakukan oleh wanita yang merasa memiliki kekurangan, tetapi juga oleh mereka yang kondisinya normal. Wanita yang berada dalam kondisi sehat dan normal serta cantik, misalnya, tetap berupaya merubah bentuk hidung sehingga lebih mancung atau menata rambut dalam beragam bentuk setiap hari.

Upaya peningkatan kualitas tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan formal, informal, ataupun non formal. Selain itu juga dapat melalui belajar dari pengalaman (Sumantri, 2001:31), penanganan secara fisik maupun secara mental spiritual dan intelektual. Upaya fisik misalnya memalui pemeliharaan badan, olah raga, dan makanan bergizi. 

Melalui peningkatan secara mental spiritual dan intelektual dapat diupayakan dengan meningkatkan taraf pendidikan, meningkatkan kemampuan personal seperti keimanan dan ketaqwaan, meningkatkan kemampian berpikir dan bernalar, kemampuan sosial, kemampuan akademik dan keterampilan.

.

Daftar Pustaka

  • Hesselbein, at.al. (2000). The Leader of The Future. Pemimpin Masa Depan. Jakarta: Gramedia.
  • Sumantri, Suryana. (2001).Pelatihan & Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran.

.

Kunjungi Twiter: @mamanwjy

.

Bagi teman-teman yang mempunyai tulisan atau karya yang bisa bermanfaat buat para pembaca dan ingin dipublikasikan di website ini, bahan bisa kirim ke email: mamanwjy@gmail.com. Terima kasih.

1 thought on “PEREMPUAN DAN PERMASALAHANNYA”

  1. Tri Andayani says:

    Mengenai Perempuan dan Permasalahannya, sepertinya yang dituangkan hanya dari sudut padang penulis, belum memandang permasalahan secara lebih luas dan komplek.
    Namun tulisan ini sudah bagus dan cukup mewakili bagi “Pria” untuk sedikit tahu tentang wanita. Terimakasih tulisannya, tatabahasanya dan kalimatnya yg sederhana, menjadi bacaan yang enak untuk menambah wawasan kami.

Leave a Reply to Tri Andayani Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TopBack to Top