Maman Wijaya (MW)

My Opinions and Ideas

Maman Wijaya (MW) Pembelajaran,Pendidikan Penanganan Efek Perubahan Struktur Organisasi.

Penanganan Efek Perubahan Struktur Organisasi.



Perintah Bapak Presiden bahwa Struktural eselon 3 dan 4 dihilangkan, sudah dilakukan oleh Kemdikbud — Seluruh Kementerian juga melakukan hal yang sama. Para pejabat yang semula menduduki eselon 3 dan 4 itu beralih fungsi menjadi sebagai Pejabat Fungsional.

Hal itu tentu akan merubah iklim kerja di instansi masih-masing. Dan, harapannya adalah kinerja instansi menjadi lebih baik dan fleksibel, cepat dan birokrasinya sederhana.

Iklim kerja yang berubah itu harus dibarengi juga dengan berubahnya mindset dan psikologi orang yang berubah fungsi itu. Jika tidak, maka perubahan struktur dan fungsi yang dilakukan itu akan sia-sia. Perubahan ini Sangat mendesak.

Bagaimana caranya untuk mengantisipasi dan mengatasi hal yang mendesak itu.

.

1. Gunakan Metode 7 Cara Mengubah Mindset.

  • Merubah orientasi bagi orang yang mengalami peribahan fungsi tersebut. 
  • Latih dalam 1 minggu dengan tatap muka menggunakan perlakukan khusus, melalui Metode 7 Perubahan Mindset.
  • Lalu pantau perilakuknya selama 3 bulan dengan metode Artificial Intellegence.
  • Penanganan ini harus selesai dan tuntas dalam 1 tahun ini.

.

2. Laksanakan Klinik Kompetensi.

Klinik Kompetensi ini berfungsi untuk menangani secara khusus orang-orang yang:

  • Tidak berhasil dengan treatment pada nomor 1.
  • Tidak perform atau kesulitan dalam melaksanakan tugas karena beberapa hal, seperti tidak cocok penempatan sesuai kompetensi yang dimiliki, rendahnya motivasi, atau kekhususan lainnya.
  • Orang yang tergolong Lagard dan bersifat anti perubahan.

.

3. Gunakan Artificial Intellegence 

  • Pantau aktivitas seluruh pegawai melalui aktivitas online yang mereka lakukan, misalnya dalam aktivitas media sosial atau pemanfaatan jaringan internet. Melalui pengamatan pada jejak-jejak digital, dengan Artificial Intellegence itu perilaku dan profil pegawai bisa diklasifikasikan. Lalu, kemudian dari profilnya itu akan diketahui treatmen apa yang cocok untuk pegawai tersebut.
  • Buatkan akun untuk semua pegawai. Dalam akun tersebut pegawai bisa melakukan berbagai aktivitas peningkatan kompetensi atau apapun dalam kesehariannya, terutama mengikuti menu-menu yang telah disediakan. Akun ini dipantau. Dengan pemantauan tersebut bisa diketahui dua hal, yaitu (1) profil pegawai; (2) peningkatan kompetensi orang tersebut.
  • Menyediakan menu-menu khusus dalam akun itu untuk diikuti oleh pegawai. Misalnya berapa kali membaca tulisan, berapa makalah yang dibaca, berapa artikel ilmiah yang diikuti, berapa tulisan yang dibuat, dan lain-lain.
  • Menetapkan NSPK (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria) untuk aktivitas peserta dalam akun-nya dalam kaitan peningkatan kompetensi. Hal ini bisa dilakukan dengan konversi aktivitas terhadap peningkatan kompetensi. Ini mirip dengan KKNI (Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia) yang dilakukan di Perguruan Tinggi (PT).
  • Dengan Konversi itu, maka bisa dihitung aktivitas peserta dengan peningkatan kompetensi. 
  • Hal ini bagian dari cara peningkatan kompetensi pegawai yang dilakukan di luar Diklat, artinya menangani pegawai yang tidak bisa di-cover dengan Diklat. Cara ini juga akan bisa menjangkau banyak sekali pegawai dalam waktu yang bersamaan.
  • Metode ini perlu dilakukan karena pegawai jumlahnya sangat banyak, yang akan kesulitan bila hanya mengandalkan Diklat tatap muka.

.

.

Bagi teman-teman yang mempunyai tulisan atau karya yang bisa bermanfaat buat para pembaca dan ingin dipublikasikan di website ini, bahan bisa kirim ke email: mamanwjy@gmail.com. Terima kasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TopBack to Top